From a Seller to a Founder

Pada tanggal 27 Mei 2023, narasumber kita Maulana Kharisma telah memaparkan materinya yang berjudul From a Seller to a Founder. Mungkin banyak dari kita bertanya-tanya, siapa sih “seller” disini? Bagaimana kisah hidupnya sehingga ia bisa menjadi founder? Nah, yuk simak artikel di bawah ini!

Mungkin kita semua mengenal logo ini dengan sangat baik. Siapa sih yang tidak kenal dengan logo M kuning yang tersebar di seluruh dunia. Yap! Itu adalah logo McDonald’s. Siapa sih pendiri McDonald’s?

Ada tiga tokoh yang berjasa dalam pembangunan McDonald’s. Pertama, Richard J. McDonald atau biasa dipanggil “Dick”. Kedua, Maurice McDonald atau biasa dipanggil “Mac”. Mereka berdua adalah kakak beradik yang menjadi penggagas  Ketiga ada Raymond Albert Kroc atau bisa disebut Ray Kroc. Tokoh yang disebut sebagai pencetus McDonald’s adalah Ray Kroc meskipun penggagas utama McDonald’s sendiri adalah si Mac and Dick. Kenapa disebut Macdi? Karena itu adalah singkatan dari Mac bersaudara. Disini bang Maulana akan membahas kisah dari tokoh yang terakhir, yaitu Ray Kroc.

Raymond Albert Kroc lahir pada tanggal 5 Oktober 1902 di Oak Park, Illinois. Beliau wafat pada tanggal 14 Januari 1984. Beliau mempunyai tiga istri. Beliau pertama kali menikah dan mempunyai istri Bernama Ethel Fleming (1922-1961) lalu mereka bercerai. Kemudian, beliau menikah lagi dengan Jane Dobbins Green (1963-1968) lalu bercerai lagi. Beliau menikah kembali dengan Joan Kroc (1969-1984) sampai Ray Kroc meninggal dunia. Ray kroc hanya dikaruniai seorang anak Bernama Marylin Barg Kroc dan sudah meninggal juga sebelum beliau wafat. Nama ayah beliau adalah Louis Kroc dan ibunya bernama Rose Kroc.

Bagaimana perjalanan karir beliau dari seorang penjual menjadi seorang founder?

Beliau memulai karir ketika berumur 15 tahun dengan mendaftar sebagai supir ambulans untuk palang merah karena pada saat itu lagi gencar-gencarnya perang dunia. Akan tetapi, pada saat itu Ray Kroc belum genap berusia 17 tahun yang membuatnya memalsukan usianya agar bisa mendaftar menjadi supir lalu bertemu dengan pendirinya Walt Disney. Beliau tidak sempat menjadi supir ambulans di perang dunia yang menyebabkan ia harus berpikir keras untuk mencari nafkah. Beliau mencoba berbagai macam usaha, mulai dari menjual es, bermain piano di bar. Tetapi, ia merasa dirinya tidak berkembang sampai suatu ketika ia memutuskan untuk bekerja menjadi salesman di Perusahaan Lily Tulip Papercup. Perusahaan yang bergelut di bidang gelas kertas sekali pakai. Disini beliau merasa dirinya berkembang karena sejak kecil ia sudah terbiasa untuk memasarkan barang-barang pamannya. Beliau berhasil menjadi karyawan terbaik di perusahaannya dengan penjualannya yang banyak.

Namun, perusahaan tidak selalunya naik adakalanya menurun yang menyebabkan gajinya dipotong 10%. Beliau merasa perusahaan tidak adil dengan hasil kerja kerasnya yang membuat manajemen bilang, “Baiklah, gajimu tidak akan dipotong. Namun, gaji bawahanmu yang akan kami potong”. Mendengar hal tersebut, Ray Kroc tidak terima dan memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya.

Setelah keluar dari pekerjaannya, Kroc berusaha mencari pekerjaan lagi untuk menopang hidupnya. Beliau menemui pembuat mesin milkshake, Earl prince pada saat itu. Kroc kemudian merayu Earl untuk memberinya hak eksklusif untuk memasarkan alat mixer milkshake buatan Earl. Earl mengabulkannya, dan dalam waktu tertentu, Kroc berhasil memasarkan produk ini ke seluruh Amerika. Earl percaya pada rekannya karena rekam jejak Kroc di perusahaan sebelumnya yang cukup baik. Setiap Kroc memasarkan produk tersebut, ia sering mendatangi setiap restaurant dan mengamati pelayanannya yang cukup lama, tempat duduk yang tidak memadai. Suatu saat, beliau mendapat telepon dari Agen perusahaan pusat bahwasanya ada yang memesan produk tersebut sebanyak 6 buah. Awalnya, Kroc berpikir tidak mungkin ada perusahaan yang memesan begitu banyak sedangkan satu alat sudah bisa menghasilkan lima milkshake. Untuk menjawab keraguan tersebut, beliau menelepon kembali restoran tersebut, akan tetapi ia kembali mendapatkan kebingungan. Restoran tersebut bukan membutuhkan 6 alat, tetapi 8 alat milkshake. Daripada semakin bingung, Kroc langsung mendatangi restoran tersebut di California untuk memuaskan rasa penasarannya.

Apa yang dilihat Kroc di McDonald’s?

  1. Pesanan cepat disajikan

Sebelumnya Kroc ketika memesan makanan di suatu restoran selalu membutuhkan waktu yang lama. Namun, setelah melihat McDonald’s langsung, pesan, bayar lalu makanan langsung muncul. Hal itu sontak menarik perhatian Kroc karena selama ini ia belum menemui restoran yang menyajikan makanan dengan begitu cepat.

  1. Penyajian

Hanya makanan yang dibungkus kertas. Disini Kroc bertanya, “mana piringnya, sendoknya?” karena pertama kalinya ia melihat system baru dari makanan yang dibungkus pakai kertas lalu ketika habis bisa dibuang layaknya gelas plastic yang sebelumnya ia jual. 

  1. Lokasi restoran

Tidak disediakan tempat makan. Kroc juga awalnya bingung dan bertanya, “dimana tempat makannya?” hingga pelayannya bilang, “kau bisa makan di taman, di mobil, di rumah, dimanapun Anda inginkan”. Kalau mereka menyiapkan tempat makan, kemungkinan antrian akan semakin panjang karena menunggu pelanggan yang selesai makan.

  1. Kondisi restoran

Meskipun restoran ini ramai akan pengunjung namun tetap terkendali dikarenakan penyajian makanan yang serba cepat.

Berikut ini adalah gebrakan yang dilakukan oleh McDonald’s bersaudara:

  • Mengubah menu. Mac dan Dick mengurangi menu restaurant. Sebelumnya ada banyak sekali menu di restoran tersebut hanya saja itu tidak efisien. Hal itu membuat pelayananan menjadi lambat karena bisa saja itu membuat pelanggan kebingungan dalam memilih menu sehingga antrian semakin panjang. Oleh karenanya, Mac bersaudara mengurangi menu dengan mengambil best seller dari penjualan mereka selama ini dengan menu burger, milkshake dan kentang.
  • Mereka mengajari pegawai dengan teliti agar masakannya tidak overcooked dan enak untuk disajikan.
  • Menyusun ulang dapur agar gerakan pegawai efektif dan cepat sehingga tidak bertabrakan antara satu sama lainnya.
  • Menjaga lingkungan restoran selalu bersih.
  • Selalu menjaga kualitas dengan teliti dan terukur.

Setelah melihat restoran McDonald’s, Kroc berpikir untuk membuka franchise. Beliau memiliki visi yang tinggi dan berpikir untuk menyebarkan restoran yang bagus ini. “Kok restoran yang bagus ini tidak disebarluaskan sih?” Akan tetapi, Mac bersaudara menolak hal tersebut dikarenakan mereka sudah pernah melakukannya hanya saja standar makanan yang tidak autentik dan sembarangan, lingkungan restoran tidak terjaga dan kotor, dan menu yang disajikan banyak yang ditambah atau tidak sesuai dengan menu aslinya.

Ray Kroc tidak berhenti disitu saja. Beliau tetap memaksa Mac bersaudara karena ia berpikir ini adalah bisnis yang menguntungkan. Kemudian, Mac bersaudara pun sepakat untuk mengizinkan Ray Kroc membuka franchise dengan perjanjian hitam di atas putih mengenai peraturan mereka.

Nah! Ketika membuka beberapa cabang, muncul berbagai macam permasalahan seperti kualitas makanan tidak terjaga, menu ditambah-tambahkan, resep tidak autentik, kebersihan tidak terjaga, banyak pembeli tapi keuangan minus. Ya, seperti yang kita tahu bahwa membuka beberapa cabang di waktu yang bersamaan akan kesulitan untuk mengontrolnya.  Lantas apa yang dilakukan Kroc?

  • Kroc mulai memperbaiki proses rekrutmen pegawai dari kalangan agamis.
  • Kroc menulis ulang perjanjian kerjasama dengan pihak franchise mengenai kebijakan restoran.
  • Kroc membuat sistem franchise McDonald’s yang baru, yaitu dari restoran menjadi bisnis properti.
  • Kroc meminimalisir penggunaan alat yang menggunakan biaya yang mahal menjadi lebih praktis dan murah.

Berikut ini adalah alasan mengapa bang Maulana mengambil Ray Kroc menjadi tokoh inspiratif.

  1. Kroc banyak gagal dalam bisnis dan banyak masalah dalam mengelola McDonald’s. Tetapi, tetap gigih sehingga mendapatkan jalan keluar.
  2. Berani ambil resiko. Kroc berani membuka franchise dan membuat gebrakan untuk McDonald’s agar lebih global.
  3. Visi misi yang besar. Kroc memiliki visi untuk membuka McDonald’s ke seluruh dunia karena beliau yakin dengan produknya maka dari itu ia membuka sistem franchise.
  4. Kroc membuat restoran McDonald’s yang mudah beradaptasi dengan area yang akan dibangun franchise sehingga masyarakat mudah menerima produk mereka.

Adapun quotes yang dikutip oleh bang Maulana adalah sebagai berikut.

“Happiness is not a tangible thing. It’s a byproduct – a byproduct of achievement” -Ray Kroc

Maksudnya adalah kebahagiaan itu bukan hal yang nyata, itu adalah produk sampingan – produk sampingan dari pencapaian. Ketika kita sudah mencapai sesuatu maka kebahagiaan akan menyertai.

Ada satu lagi kutipan yang diambil oleh bang Maulana dari sosok Ray Kroc.

Ada dua persayaratan penting untuk mencapai kesuksesan besar. Pertama, berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Kedua, berbuat sesuatu mengenainya.

Sekian materi Leader Talk Value S2 Episode 20 dengan tema From a Seller to a Founder. Sampai bertemu dengan materi Leader Talk Value lainnya! 😊