The Iconic Self, Still Rise

Pada tanggal 11 Maret 2023, narasumber kita Dhaifina Ginting telah memaparkan materinya dengan judul The Iconic Self, Still Rise. Mungkin banyak dari kita bertanya-tanya, siapa sih tokoh yang dimaksud oleh Kak Dhaifina Ginting ini? kenapa diberi judul itu? Nah, untuk menjawab pertanyaan kita semua bagaimana kalau kita langsung saja baca artikel di bawah ini.

Maya Angelou merupakan sosok seorang wanita yang dihormati dan begitu menarik simpati bagi  dunia akan karya-karyanya sehingga beliau ini menjadi tokoh popular dan juga inspiratif bagi banyak orang di tanah barat/Amerika. 

 

Terlahir dengan nama Marguerite Annie Johnson pada 4 April 1928 di St. Louis, Missouri, dan memiliki kisah hidup masa kecil yang pilu. Kedua orang tuanya bercerai dan ia pernah menjadi korban pelecehan seksual di umur 8 tahun oleh kekasih ibunya sendiri. Ia menceritakan kejadian itu kepada saudara laki-lakinya, Bailey. Pelaku sempat dipenjara namun beberapa hari setelahnya pelaku ditemukan tewas dan diduga dibunuh oleh paman dari pihak ibunya.

Setelah mengetahui kejadian itu Maya memilih untuk tidak berbicara lagi selama lima tahun. Dan selama itu pula ia menjadi gemar membaca buku dan memberi makan kecintaannya terhadap kata melalui karya-karya sastra. Menginjak usia 12 tahun, hidup Maya Angelou berubah setelah bertemu dengan perempuan kulit hitam berpendidikan bernama Nyonya Flowers, sosok yang membuat Maya mau berbicara dan sekolah lagi.

Selepas dari sekolah menengah, Maya yang baru berusia 17 tahun melahirkan seorang anak tanpa adanya sosok suami dan bekerja keras untuk menghidupi anaknya mulai dari bekerja sebagai penari klub, juru masak di restoran, dan lain sebagainya.

Maya Angelou menjadi salah satu penari dan juga penyanyi, lalu ditengah karirnya ia bertemu dengan James Baldwin dan bergabung dengan Harlem Writer Guild (Organisasi Penulis Afrika-Amerika). Dari sinilah Maya belajar menulis yang mengantarkannya menjadi seorang editor di African Review.

Kisah pahit seorang Maya Angelou tidak hanya sampai disitu, pada tanggal 4 April 1968 yang bertepatan dengan hari ulang tahunnya dia harus kehilangan sahabat dekatnya Martin Luther King Jr yang tewas tertembak dalam aksi Memphis. Sejak kejadian itu ia sempat tidak merayakan ulang tahunnya dan tetap mengirimkan bunga ke istri Martin, Correta Scott King, lebih darin 30 tahun hingga Correta meninggal pada tahun 2006. Maya Angelou meninggal pada 28 Mei 2014 karena kondisi kesehatannya sempat memburuk.

Karya pertama Maya yang diterbitkan ke publik adalah ”I know Why The Caged Bird Sing”  yang menceritakan tentang kehidupan Maya dari kecil hingga melahirkan putra pertamanya, karya ini berhasil menarik perhatian dunia karena penulisannya yang mengagumkan serta narasi yang intuitif yang sarat makna kehidupan.

 

Dia juga membuat beberapa puisi yang salah satunya berjudul “On The Pulse of Morning” dan dibawakan pada saat inagurasi Presiden Bill Clinton di tahun 1993, dan ia memperoleh banyak penghargaan di antaranya Grammy AwardsTonny Awards, Pulitzr Prize dan Presidential Medal Of Freedom dari Presiden Barack Obama pada tahun 2011.

 

Wajahnya juga diabadikan di salah satu serial koin American Quarter dan juga untuk merayakan ulang tahunnya yang ke 90 tahun, tanggal 4 April 2018 Google Doodle menerbitkan gambar wajahnya di layar utama dan memperdengarkan salah satu puisinya yang berjudul “Still I Rise” yang memberikan makna bagaimanapun kerasnya dunia ini menghantam harga dirimu tetaplah bangkit dan bersinar.

Maya Angelou mengajarkan kita bahwa “Kasih sayang, kebaikan, keberanian, dan harga diri adalah hal yang paling berharga dalam hidup”. Dan pesannya ini dia sampaikan dengan sangat jelas dan lantang.

 

You may write me down in history
With your bitter, twisted lies,
You may trod me in the very dirt
But still, like dust, I’ll rise.

– MAYA ANGELOU –